Kementrian Pertanian Salurkan Bantuan 9 Miliar Buat Pemkab Cirebon

masukkan script iklan disini

Link : https://www.youtube.com/watch?v=gjEyv4kLMOM

 

ELTV SATU CIREBON - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian RI, Jan Samuel Maringka. S.H., M.H menghadiri panen raya di Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin (15/5/2023)

 

Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian memeastikan, hasil panen raya di Desa Jagapura Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon dapat menambah jumlah ketersediaan beras nasional pada pertengahan tahun 2023.

 

Adapun produksi panen di desa tersebut mencapai 457 koma 5 ton dan produktivitasnya menghasilkan 6 koma 1 ton per hektar, sebagai daerah penyangga di Provinsi Jawa Barat Kabupaten Cirebon diprediksi mampu memproduksi 279,893 ton gabah kering giling.

 

Angka ini 5 koma 54 persen dari produksi Jabar sebanyak 5 koma 05 juta ton, untuk produksi padi secara nasional pada Januari Mei 2023 diprediksi mencapai 23 koma 94 juta ton. prediksi luas panen Januari Mei 2023 secara nasional seluas 4 koma 51 juta hektar, sedangkan Kabupaten Cirebon seluas 575.000 hektar atau 64 koma 4 persen dari luas panen Jawa Barat seluas 892.821 hektar. Dibandingkan tahun lalu, hasil tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan Jawa Barat menjadi salah satu sentra penyumbang stok beras nasional.

 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, produksi padi nasioanl pada tahun 2022 mencapai 54 koma 75 juta ton gabah kering giling (GKG), sedangkan Kabupaten Cirebon sebanyak 573.991 ton GKG atau 5 koma 24 persen dari jumlah produksi padi se- Jabar, yaitu 9 koma 43 juta ton GKG.

 

Lalu luas panen nasional pada 2022 mencapai 10 koma 45 juta hektar, sedangkan di wilayah Cirebon seluas 84.892 hektar atau 5 koma 11 persen dari luas panen Jabar yang mencapai 1 koma 6 juta hektar.

 

Kabupaten Cirebon merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Barat maupun secara nasional. Produksi padi di wilayah tersebut terus mengalami peningkatan. lahan pertanian di Kecamatan Gegesik seluas 4.998 hektare dan didalamnya terdapat 110 gabungan kelompok tani.

 

Namun begitu, dibalik produktivitas pertanian padi yang terus mengalami kenaikan, aktivitas pertanian di Kecamatan Gegesik masih menghadapi berbagai permasalahan. Permasalahan tersebut, diantaranya lahan pertanian sering dilanda banjir, sering mengalami kelangkaan pupuk, hingga harga padi yang kerap anjlok saat waktu panen. Dan Di Gegesik sering dilanda banjir, karena banyak aliran sungai yang dangkal.

 

Melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI kabupaten Cirebon mendapat bantuan senilai hampir kurang lebih nSembilan Milyar, diantaranya Pupuk, Benih Padi dan Irigasi serta bantuan lainya. (RC)