ELTV SATU ||| CIREBON - Gapura Taman Pataraksa
di depan Kantor Bupati Kabupaten Cirebon kembali
mengalami ambruk pada
Selasa 16 Januari 2024 malam. Dua gapura yang biasanya berdiri gagah dihadapkan
satu sama lain kini tak tersisa lagi setelah yang berada di sisi Barat roboh terlebih dahulu, pada Selasa 2
Januari 2024.
Pantauan media ini di lokasi kejadian Jumat 19 Januari 2024,
terlihat material gapura berserakan di sisi Utara taman. Dalam kejadian
tersebut, dinas terkait segera bertindak dengan membentangkan garis kuning,
memberi peringatan agar masyarakat untuk sementara waktu tidak mendekat atau
melintas di area tersebut.
Adanya kejadian Ambruknya dua Gapura Taman Pataraksa,
mengundang reaksi keprihatinan dari salah satu organisasi media PWRI (Persatuan
Wartawan Republik Indonesia) cabang Kabupaten Cirebon.
Juanda selaku Ketua PWRI Cabang Kabupaten Cirebon bersama
beberapa anggotanya mendatangi ke tempat kejadian dimana Gapura Taman Pataraksa
Ambruk. Juanda selaku Ketua PWRI merasa
prihatin dengan ambruknya Gapura Taman Pataraksa yang sudah menelan anggaran
ratusan juta.
Senada diucapkan Sunoko selaku Divisi Hukum PWRI Cabang
Kabupaten Cirebon, dirinya merasa prihatin dengan melihat gapura Pataraksa yang
ambruk tepatnya di depan kantor Bupati Cirebon. Sunoko berharap kedepannya
setiap ada pembangunan proyek yang menggunakan anggaran negara seharusnya lebih
diperketat lagi dalam segi pengwasanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Hilmi Rivai, dikutif dari Tribunjabar.Id
Cirebon, iya memberikan klarifikasi bahwa pemerintah daerah tidak
menunggu ambruknya gapura karena sedang dalam
pemeriksaan oleh Inspektorat Provinsi. Kejadian ini, diluar dugaan, menjadi
fokus audit bersama dua pilar tersebut.
"Pemda pada saat itu tidak menunggu ambruknya karena memang sedang diperiksa
oleh Inspektorat Provinsi berkolaborasi dengan kita. Tapi di luar dugaan
ternyata ambruk, tapi menjadi bahan audit sekaligus
dua pilar tersebut," ujar Hilmi, Rabu 17 Januari 2024.
Hilmi menegaskan, bahwa proses audit terus berjalan. Bahkan
jika gapura tidak ambruk, konstruksinya tetap akan dibongkar sebagai langkah antisipasi
pengamanan. Penting untuk dicatat, lanjut Hilmi, bahwa tenaga ahli penilaian
konstruksi dari Kementerian PUPR sudah diundang untuk memastikan validitas
keamanan struktur. Proses audit masih berlangsung hingga waktu yang ditentukan
oleh tim penilai. (ROCKHELI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar