Scroll ke bawah
banner 325x300
banner 160x600
banner 160x600
Example 728x250
Seni & Budaya

Seni Kuda Renggong Majalengka: Pertunjukan Meriah yang Mendunia

27
×

Seni Kuda Renggong Majalengka: Pertunjukan Meriah yang Mendunia

Sebarkan artikel ini
Foto Ilustrasi
Example 728x250

ELTV SATU ||| SENI BUDAYA – Indonesia memiliki ragam kesenian tradisional yang begitu kaya, dan masing-masing daerah mempunyai ciri khasnya sendiri. Dari ujung barat hingga timur, seni pertunjukan tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sejarah, budaya, serta filosofi kehidupan masyarakat. Salah satu kesenian yang unik, atraktif, sekaligus sarat makna adalah Seni Kuda Renggong yang berasal dari Kabupaten Sumedang dan kemudian menyebar luas hingga Majalengka, Jawa Barat.

Di Majalengka, Seni Kuda Renggong bukan sekadar tontonan rakyat, melainkan sudah menjadi bagian identitas kultural. Dengan kombinasi tari, musik, kostum megah, serta keahlian penunggang dan pelatih kuda, pertunjukan ini menjelma sebagai pesta rakyat yang meriah. Lebih dari itu, Kuda Renggong telah berkembang sebagai ikon budaya Jawa Barat yang kini dikenal hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.

Pasang Iklan Disini Scroll ke Bawah
idth="300"
Scroll ke Bawah

Sejarah Seni Kuda Renggong

Asal-usul Kuda Renggong diperkirakan muncul pada abad ke-19, di Desa Cikurubuk, Sumedang. Kata “renggong” sendiri berasal dari kata “ronggeng” atau “langgeng” yang berarti keterampilan menari atau berjalan berirama. Awalnya, kesenian ini muncul sebagai bentuk perayaan khitanan anak laki-laki. Anak yang baru saja dikhitan akan dinaikkan ke atas punggung kuda, lalu kuda tersebut dihias indah dengan ornamen warna-warni, kain sutra, serta payung kebesaran.

Baca Juga :  Nyi Rambut Kasih Simbol Cinta, Pengorbanan, dan Identitas Majalengka

Seiring perkembangan zaman, kesenian ini menyebar ke daerah tetangga, termasuk Kabupaten Majalengka. Di Majalengka, Seni Kuda Renggong mendapat sambutan hangat karena selaras dengan tradisi masyarakat yang gemar menggelar hajatan meriah. Tidak hanya terbatas pada prosesi khitanan, Kuda Renggong juga dipertunjukkan dalam acara pernikahan, festival budaya, penyambutan tamu agung, hingga agenda pariwisata daerah.


Filosofi dan Makna Budaya

Seni Kuda Renggong bukan sekadar hiburan rakyat. Ada nilai filosofis yang mendalam di balik setiap prosesi dan penampilannya.

  1. Simbol Kedewasaan
    Anak yang dinaikkan ke atas kuda setelah khitanan melambangkan bahwa ia telah memasuki fase baru dalam hidupnya, yaitu meninggalkan masa kanak-kanak menuju kedewasaan.
  2. Kekuatan dan Keindahan
    Kuda yang gagah dihias dengan ornamen indah menjadi perlambang keseimbangan antara kekuatan dan keanggunan. Filosofi ini mencerminkan harapan agar anak yang dikhitan tumbuh menjadi pribadi yang kuat sekaligus bijaksana.
  3. Kebersamaan dan Gotong Royong
    Prosesi Kuda Renggong selalu melibatkan masyarakat sekitar. Mulai dari pemilik kuda, penabuh gamelan, penari pengiring, hingga warga yang berbondong-bondong menonton. Semua itu menunjukkan nilai solidaritas sosial dan gotong royong khas masyarakat Sunda.
Baca Juga :  Sedekah Laut di Pantai Selatan Jawa: Syukur, Harmoni, dan Nafas Bahari Nusantara

Prosesi Pertunjukan Kuda Renggong

Pertunjukan Kuda Renggong biasanya diawali dengan persiapan yang matang. Kuda dipilih secara khusus, dilatih untuk bisa berjalan, berjingkrak, bahkan menari mengikuti irama musik tradisional.

  1. Persiapan Kuda
    Kuda-kuda dipelihara dengan baik, diberi pelatihan gerak sesuai irama kendang, serta dihias menggunakan kain warna-warni, mahkota, hingga ornamen emas imitasi yang memancarkan kemegahan.
  2. Arak-arakan Meriah
    Anak yang menjadi pusat acara duduk di atas kuda dengan pakaian adat Sunda lengkap. Arak-arakan kemudian berjalan mengelilingi kampung, diiringi tabuhan gamelan degung, kendang, suling, serta nyanyian rakyat.
  3. Atraksi Kuda
    Inilah bagian yang paling ditunggu. Kuda akan berjalan berirama, meloncat kecil, bahkan seolah menari mengikuti musik. Atraksi ini memperlihatkan keahlian sang pelatih sekaligus keunikan hewan yang terlatih.
  4. Hiburan Rakyat
    Masyarakat yang hadir ikut bersorak, menari, dan menyumbang lagu. Pertunjukan pun menjelma menjadi pesta rakyat penuh warna yang mengikat kebersamaan.
Baca Juga :  Menelusuri Filosofi Batik Cirebon Dari Awan Megamendung hingga Simbol Kesultanan

Musik dan Pengiring

Tidak bisa dipisahkan, Kuda Renggong selalu hadir bersama musik tradisional Sunda. Instrumen seperti kendang, gong, suling, dan tarompet mengiringi langkah kuda. Musik yang dimainkan biasanya memiliki tempo riang, mengajak kuda dan penonton larut dalam suasana meriah.

Selain musik, tari-tarian pengiring juga menambah semarak pertunjukan. Para penari, baik anak-anak maupun dewasa, tampil dengan busana warna-warni, ikut menari di samping kuda. Harmoni antara musik, tari, dan atraksi kuda inilah yang membuat Kuda Renggong begitu atraktif.

Example 728x250
banner 200x800
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250