Scroll ke bawah
banner 325x300
banner 160x600
banner 160x600
Example 728x250
Kolom & Feature

Nyi Roro Kidul: Antara Mitos dan Realitas Budaya Nusantara

37
×

Nyi Roro Kidul: Antara Mitos dan Realitas Budaya Nusantara

Sebarkan artikel ini
Foto Ilustrasi AI
Example 728x250

ELTV   SATU ||| JAKARTA – Nama Nyi Roro Kidul sudah lama melegenda di tanah Jawa dan Sunda. Ia dikenal sebagai Ratu Laut Selatan — penguasa gaib yang menjaga wilayah Samudra Hindia di sisi selatan Pulau Jawa. Sosoknya digambarkan sebagai perempuan cantik berbusana hijau, berwibawa, dan memiliki kekuatan besar yang mengendalikan ombak serta kehidupan di pesisir. Namun, pertanyaan klasik terus muncul: Apakah Nyi Roro Kidul benar-benar ada, atau hanya mitos yang hidup dalam kepercayaan rakyat? Untuk menjawabnya, dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu akademis dan budaya.


1. Sudut Pandang Akademis: Antara Legenda dan Folklore

Dalam kajian ilmiah, Nyi Roro Kidul tidak tercatat dalam sumber sejarah resmi kerajaan mana pun. Tidak ada bukti arkeologis atau dokumen autentik yang membuktikan bahwa sosok ini pernah hidup di dunia nyata.

Pasang Iklan Disini Scroll ke Bawah
idth="300"
Scroll ke Bawah

Para peneliti mengelompokkannya ke dalam folklore atau legenda rakyat yang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Dalam versi Sunda, Nyi Roro Kidul sering diidentikkan dengan Putri Kandita, putri dari Prabu Siliwangi di Kerajaan Pajajaran. Karena intrik dan kecemburuan di istana, sang putri diusir dan mengembara hingga ke pantai selatan. Setelah mengalami penderitaan berat, ia menyatu dengan laut dan dipercaya menjadi penguasa samudra.

Baca Juga :  Antara Logika, Perasaan, dan Sosok Perempuan

Dari sudut akademis, kisah tersebut bersifat simbolik. Transformasi Putri Kandita menjadi penguasa laut menggambarkan perpindahan antara dunia manusia dan alam gaib, sekaligus representasi kekuatan alam yang tidak dapat dikendalikan manusia. Cerita ini menjadi cara masyarakat zaman dulu menjelaskan fenomena alam yang berbahaya seperti badai dan gelombang besar.

Karena tidak memiliki dasar historis yang bisa diverifikasi, para sejarawan memandang Nyi Roro Kidul sebagai mitos yang bermakna simbolik, bukan tokoh historis nyata.

Baca Juga :  Makna Sejarah 17 Agustus: Hari Kemerdekaan Indonesia

2. Sudut Pandang Budaya: Simbol Harmoni dan Kekuatan Alam

Dalam pandangan budaya, Nyi Roro Kidul justru sangat nyata dalam kehidupan masyarakat Jawa dan Sunda. Namanya hadir dalam berbagai ritual, tradisi, dan pantangan yang masih dijaga hingga kini.

Tradisi Labuhan di Parangkusumo (Yogyakarta), Hajat Laut di Pangandaran, serta Syukuran Pasisiran di Cianjur Selatan merupakan contoh bentuk penghormatan kepada penguasa laut selatan. Dalam ritual tersebut, masyarakat memberikan sesaji ke laut sebagai wujud rasa syukur sekaligus permohonan keselamatan bagi para nelayan.

Secara antropologis, legenda ini berfungsi sebagai pengikat nilai sosial dan spiritual. Ia mengajarkan manusia agar tidak serakah, menghormati laut sebagai sumber kehidupan, serta menjaga keseimbangan dengan alam. Sosok Nyi Roro Kidul dipandang sebagai simbol feminitas, keindahan, dan kekuatan spiritual yang menegur ketika manusia melanggar batas.

Baca Juga :  Waspada Pinjaman Online Ilegal: Ciri-Ciri, Aturan Hukum, dan Cara Melindungi Diri

3. Kepercayaan dan Kearifan Lokal

Dalam kehidupan masyarakat pesisir, kepercayaan terhadap Nyi Roro Kidul sering berdampingan dengan ajaran agama yang dianut. Bagi sebagian orang, ia bukan dewa yang disembah, melainkan bagian dari budaya dan kearifan lokal yang diwarisi leluhur.

Fenomena ini disebut sinkretisme, yaitu percampuran antara kepercayaan lama dan nilai-nilai spiritual baru. Tradisi tersebut tetap dijaga karena dianggap membawa ketenangan, keberkahan, dan keselamatan selama tidak bertentangan dengan nilai moral dan keyakinan agama.

Example 728x250
banner 200x800
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250

Jangan Copy Paste Tanpa Izin