“Pagi Kamis, 4 September, ambulance keluar dari kantor untuk mengantar pasien ke RS Permata Kuningan. Sore harinya sudah kembali, hanya saja karena hujan deras, mobil dibawa ke rumah relawan di Lingkungan Kamukten, Cigadung,” ungkapnya.
Hingga tengah malam, sekitar pukul 00.30, ambulance masih terlihat terparkir. Namun saat subuh, kendaraan itu sudah lenyap. Di lokasi, hanya tersisa pecahan kaca pintu bagian kiri.
Informasi hilangnya ambulance langsung menyebar cepat di media sosial. Foto dan keterangan lengkap nomor polisi E 1877 YZ serta kontak penanggung jawab ikut beredar luas, sebagai upaya mempercepat pencarian.
Hilangnya kendaraan kemanusiaan ini sontak membuat warga resah. Ambulance tersebut selama ini menjadi harapan banyak masyarakat yang membutuhkan layanan darurat kesehatan gratis.
DT Peduli sendiri sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, yang kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melacak keberadaan ambulance tersebut. (Dedi Cepak)




 
									














