Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian menurunkan sedikitnya 312 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP untuk mengamankan jalannya aksi. “Kami pastikan pengamanan dilakukan sesuai prosedur. Personel dikerahkan agar situasi tetap kondusif dan mencegah terjadinya aksi anarkis,” ujarnya.
Di tengah ketegangan itu, Dinas Pendidikan Majalengka mengambil langkah antisipasi dengan memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tiga kecamatan, yakni Majalengka, Cigasong, dan Panyingkiran, guna menghindari potensi gangguan keamanan terhadap siswa.
Sejumlah toko dan warung di sekitar lokasi memilih tutup lebih awal. Lalu lintas di kawasan gedung DPRD juga relatif lengang karena warga menghindari area aksi.
Bupati Majalengka Eman Suherman mengingatkan agar massa tetap menjaga kondusivitas. “Majalengka ini rumah kita bersama. Demonstrasi adalah hak setiap warga, tapi mari kita jaga agar tidak merusak ketertiban dan keamanan,” katanya.
Hingga sore hari, massa masih bertahan dengan membakar ban dan berorasi di sekitar kawasan DPRD, sementara aparat keamanan terus melakukan penjagaan ketat untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. (FJR-VICKY)




 
							














