ELTV SATU ||| Nganjuk – Unit Reskrim Polsek Pace bersama Unit Resmob Satreskrim Polres Nganjuk berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi di Desa Gemenggeng, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk. Dua orang pelaku, masing-masing berinisial SN (37) dan SA (28), berhasil diringkus petugas pada Selasa (28/10/2025) pagi.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. membenarkan pengungkapan kasus tersebut. Ia mengapresiasi sinergi antara Polsek Pace dan Unit Resmob Satreskrim Polres Nganjuk dalam pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2025.
“Tindakan cepat dan koordinasi yang solid antara Polsek dan Satreskrim Polres Nganjuk membuahkan hasil dalam waktu singkat. Kasus ini menjadi bukti komitmen kami dalam menindak setiap pelaku kejahatan di wilayah hukum Nganjuk,” ujar AKBP Henri, Jumat (31/10/2025).
Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP Sukaca, S.H., M.H. menjelaskan, pelaku SN merupakan eksekutor pencurian, sementara SA berperan sebagai penadah hasil curian. Keduanya berasal dari daerah berbeda, SN warga Desa Gemenggeng, Kecamatan Pace, sedangkan SA warga Desa Mojoroto, Kecamatan Mojoroto, Kabupaten Kediri.
“Kasus ini berawal saat korban Binti Nurasiyah (34) memarkir sepeda motor Honda Supra Fit miliknya di depan rumah warga dengan kondisi kunci masih menancap. Ketika hendak ke sawah, korban mendapati motornya telah raib,” terang AKP Sukaca.
Korban kemudian melapor ke Polsek Pace. Berbekal laporan tersebut, tim gabungan segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan kedua pelaku beserta barang bukti, antara lain satu unit Honda Supra Fit, satu sepeda motor Viar, dua unit ponsel, serta BPKB dan STNK kendaraan milik korban.
“Pelaku dan penadah saat ini telah diamankan di Polsek Pace untuk proses penyidikan lebih lanjut. Kami juga masih mendalami kemungkinan keterlibatan mereka dalam kasus serupa di wilayah lain,” tambah AKP Sukaca.
Kapolres Nganjuk mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan tidak meninggalkan kunci kendaraan saat diparkir, terutama di luar rumah.
“Kewaspadaan masyarakat menjadi kunci utama mencegah tindak pencurian. Kami juga terus memperkuat patroli dan pengawasan di titik-titik rawan curanmor,” tutup AKBP Henri. (acha/wwn)












