ELTV SATU ||| Jakarta, 12 Oktober 2025 — Dalam dunia jurnalistik, banyak penulis pemula yang kerap menyamakan antara tulisan berita dengan tulisan non-berita seperti opini, esai, atau refleksi. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam tujuan, gaya, dan cara penyajiannya. Menurut sejumlah praktisi media, pemahaman terhadap perbedaan tersebut menjadi langkah penting bagi siapa pun yang ingin terjun ke dunia penulisan dan jurnalistik profesional.
Berita: Faktual dan Objektif
Tulisan yang tergolong berita bersifat faktual, aktual, dan objektif. Artinya, berita disusun berdasarkan kejadian nyata tanpa mencampurkan opini pribadi penulis.
Jenis berita pun beragam, mulai dari berita politik, ekonomi, sosial, kriminal, hingga olahraga dan teknologi. Dari segi bentuk penulisan, berita dapat dibedakan menjadi empat kategori utama:
- Straight News, yaitu berita cepat yang langsung menyampaikan inti peristiwa menggunakan rumus 5W+1H.
- Feature News, berita bergaya bercerita yang menonjolkan sisi manusiawi.
- Depth News, berita mendalam yang menjelaskan sebab dan akibat suatu peristiwa.
- Investigative News, hasil penyelidikan yang mengungkap fakta tersembunyi.
Ciri utama berita adalah kejujuran terhadap fakta. Seorang wartawan tidak menulis berdasarkan perasaan, tetapi berdasarkan data dan peristiwa yang benar-benar terjadi.
Tulisan Non-Berita: Pendapat dan Pemikiran
Berbeda dengan berita, tulisan non-berita berfokus pada pendapat, analisis, dan interpretasi penulis terhadap suatu topik. Tulisan ini lebih bersifat argumentatif atau reflektif, dan sering digunakan untuk memberikan sudut pandang baru terhadap isu tertentu.
Beberapa bentuk tulisan non-berita yang umum dijumpai di media antara lain editorial, opini, esai, dan refleksi.
Editorial
Editorial atau tajuk rencana merupakan tulisan resmi dari redaksi media yang berisi sikap dan pandangan media terhadap suatu isu penting. Tujuannya adalah memengaruhi opini publik dan memberikan arah pandang terhadap persoalan yang sedang berkembang.