Acara haul diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon, sambutan para kiai, hingga pimpinan lembaga dan organisasi. Kapolri menilai ada peran yang sama antara Polri dan ulama.
“Polri dan ulama memiliki peran dan fungsi yang saling melengkapi dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Oleh karenanya, saya memohon doa dan mengajak seluruh kiai, ustaz, ulama, santriwan dan santriwati untuk mendukung setiap langkah dan upaya Polri dalam menyukseskan program pemerintah demi mewujudkan Visi ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045’,” imbuh Kapolri.
Sebagai informasi, Dewan Sepuh Pondok Buntet Pesantren terdiri dari KH Adib Rofi’udin Izza, KH Amirudin Abkari, KH Tajudin Zein, KH Subhi Muta’ad, KH Ahmad Mursyidin, KH Hasanudin Kriyani.
Sementara, Sesepuh Pondok Buntet Pesantren, Kh. Adib Rofiuddin Izza pun mengucapkan terima kasih kepada Jenderal Sigit atas segala kontribusinya selama ini terhadap Pondok Buntet Pesantren. Tak dipungkiri, berbagai bantuan telah diberikan dari Polri sebagai bentuk kepeduliannya.
“Terima kasih Pak Kapolri seluruh bantuannya, terima kasih. Walaupun tanpa proposal, beliau berbaik hati, terima kasih,” jelasnya dalam sambutan, Sabtu (2/8/25).
Ditegaskan Kh. Adib, keluarga besar pesantren ini mempercayai bahwa keamanan negeri ini terjamin dengan kepemimpinan Jenderal Sigit. Persatuan dan kesatuan menjadi komitmen bersama untuk menjaga bangsa ini.
“Kami di sini hanya menitipkan bangsa dan negara saja, tidak lebih dari itu,” ujarnya.
Diketahui, Pondok Pesantren Buntet merupakan salah satu pesantren tertua di Indonesia. Berdiri sejak abad 18 M dibangun oleh tokoh Mufti dari Keraton Kanoman Cirebon, yaitu Kyai Muqoyim.
Pondok Pesantren ini merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan sistem salaf dan modern, yaitu pendidikan kitab kuning tradisional dan pendidikan formal. Pondok pesantren ini mengkaji kitab-kitab salafussholeh yang banyak mengupas seputar Al-Quran, Hadits, Tafsir, Balaqoh, Ilmu gramatika bahasa arab, dan karya-karya akhlak maupun tasawuf, serta fiqih dari para ulama terdahulu.
Pesantren ini juga bersifat modern karena mengadopsi sistem sekolah modern seperti Madrasah Ibtidaiyah hingga perguruan tinggi. Secara umum, pendidikan di Pondok Pesantren ini menitikberatkan pada integrasi agama dan ilmu pengetahuan; pembentukan karakter Islami yang berakhlakul karimah, disiplin, tanggung jawab dan kritis; serta mempersiapkan santri dan mahasiswa agar unggul dan kompetitif secara global.
Kegiatan Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren rutin dilaksanakan dalam setiap tahunnya guna mengenang jasa – jasa pendiri pesantren. Sehingga diharapkan para santri serta alumni terus mampu meneladani kiprah dan perjuangan pendahulu dalam menegakkan agama dan menjaga negara.
“Kami memberikan pengamanan maksimal dalam kegiatan ini agar berjalan lancar, dan alhamdulillah seluruh rangkaian puncak acara Haul Pondok Buntet Pesantren Tahun 2025 berlangsung secara aman serta kondusif,” ujar Kapolresta Cirebon KOMBES POL. SUMARNI, S.I.K., S.H., M.H., dalam keterangan pers disela sela kegiatan. ***