“Termasuk keluarga maupun warga yang mendengar, mengetahui, atau memiliki keterkaitan dengan peristiwa tersebut, semuanya kami mintai keterangan,” tambahnya.
Adapun korban dalam tragedi ini adalah Sahroni (70), anaknya Budi Awalludin (43), menantu Euis (37), serta dua cucunya, Ratu (7) dan bayi berusia 8 bulan. Setelah ditemukan, kelima jasad langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu Losarang untuk identifikasi dan autopsi.
“Kondisinya sudah rusak karena diperkirakan meninggal beberapa hari sebelumnya,” kata Tarno
Polisi juga mendapati sejumlah bagian rumah korban dalam kondisi berantakan. Namun, hingga kini motif maupun modus kejadian masih didalami lebih lanjut. Tarno menegaskan belum ada informasi terkait aktivitas mencurigakan sebelum peristiwa itu terjadi.
Selain memeriksa saksi, penyidik turut mengamankan barang bukti, salah satunya mobil sedan tua milik keluarga korban yang ditemukan di wilayah Babadan. Kendaraan itu kini diteliti untuk mengungkap keterkaitannya dengan kasus tersebut.
Penyelidikan ini tidak hanya ditangani Polres Indramayu, tetapi juga mendapat dukungan dari Ditreskrimum Polda Jawa Barat serta Puslabfor Mabes Polri.
Di sisi lain, suasana duka masih menyelimuti rumah keluarga almarhum Sahroni. Deretan karangan bunga dari pejabat daerah, tokoh publik, hingga masyarakat umum menghiasi halaman rumah duka. Bupati dan Wakil Bupati Indramayu turut menyampaikan belasungkawa, sementara tokoh nasional seperti Hercules Rozario Marshal dan mantan Bupati Nina Agustina juga mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk simpati.
Kasus ini terus menjadi sorotan publik. Meski penyidikan sudah dimulai, polisi menegaskan hingga saat ini belum ada satu pun pelaku yang ditetapkan atau ditangkap. Aparat juga mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan menunggu hasil resmi dari penyidik. ***




 
									














