Tantangan utama dalam mencapai perdamaian berkelanjutan di Suwayda adala Kurangnya Kepercayaan. Kepercayaan antara Druze dan suku Badui telah terkikis parah. Kemudian, Kehadiran Kelompok Bersenjata: Sulit untuk melucuti senjata milisi lokal yang merasa bertanggung jawab atas keamanan komunitas mereka sendiri. Ditambah lagi dengan adanya Pengaruh Eksternal berupa Campur tangan pihak eksternal, meskipun kadang bermaksud baik, dapat memperumit dinamika lokal. Akar Masalah yang Tidak Terselesaikan seperti Sengketa lahan, air, dan kejahatan terorganisir harus ditangani secara fundamental untuk mencegah kekerasan berulang.
Kesimpulan
Kekerasan sektarian di Suwayda adalah manifestasi tragis dari konflik yang lebih luas di Suriah, di mana ketegangan historis diperparah oleh kehampaan kekuasaan dan campur tangan eksternal. Untuk mencapai perdamaian yang langgeng, diperlukan pendekatan multi-faceted yang mengatasi akar masalah, mempromosikan dialog antar-komunitas, dan mengurangi campur tangan yang memperkeruh situasi. Nasib Druze di Suwayda, seperti banyak komunitas lain di Suriah, akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk menavigasi lanskap geopolitik yang berbahaya sambil berjuang untuk mempertahankan identitas dan otonomi mereka. ***
Oleh Aceng Syamsul Hadie, S.Sos., MM.
Ketua Dewan Pembina DPP ASWIN (Asosiasi Wartawan Internasional).