Hafadoh menyoroti sejumlah capaian positif yang telah diraih Pemprov Jawa Timur, antara lain penurunan angka kemiskinan ekstrem dari 1,8% menjadi 1,2% (BPS Jatim, 2024), pemberian beasiswa pendidikan bagi ratusan ribu pelajar dan santri kurang mampu, serta penguatan ekonomi kerakyatan melalui pembinaan lebih dari 2.000 UMK.
“Fakta-fakta ini membuktikan bahwa pembangunan tetap berjalan. Yang kita butuhkan adalah pengawalan bersama agar hasilnya lebih dirasakan masyarakat,” tegasnya.
LSM Trinusa Jawa Timur juga mengajak semua pihak menjaga stabilitas daerah. Hafadoh menekankan bahwa konflik politik hanya akan menguras energi dan menghambat pembangunan.
“Kita harus kritis, tetapi juga bijak. Daripada memobilisasi aksi emosional, lebih baik fokus pada pengawalan anggaran, mendorong transparansi, dan melaporkan dugaan pelanggaran melalui jalur hukum,” pungkasnya.
(Red)