Seseorang yang turut hadir, mengaku saudara dari oknum kepala sekolah TK PGRI Gintung Tengah tersebut, menyampaikan bahwa dirinya siap menghadirkan oknum kepala sekolah yang diduga sudah membawa uang tabungan muridnya, pada hari jumat tanggal 8/8/2025 mendatang dan akan mengembalikan uang Tabungan milik para siswa. Jika tidak bisa mengembalikan uang tunai akan menjaminkan sertifikat rumahnya yang tidak di huni oleh oknum kepala sekolah kepada salah satu perwakilan wali murid.
Para wali murid meminta pertanggungjawaban dari Kepala Sekolah TK PGRI berinisial (AS) karena sudah merasa sangat kecewa sekali atas tindakan oknum Kepala sekolah yang telah berulang kali menjanjikan akan mengembalikan uang Tabungan para muridnya, Tapi semua itu hanya janji dan janji manis saja dan tidak pernah menepati janji sebagai mana yang di ucapkan kepada para wali murid.
Harapan para wali murid memohon kepada Dinas Pendidikan dan IGTKI PGRI Kabupaten Cirebon agar turun tangan, terkait dugaan kepala sekolah membawa kabur tabungan siswanya, jangan sampai merusak nama baik dunia pendidikan yang lainnya.
Adanya kejadian itu, dibenarkan oleh beberapa wali murid yang anaknya sekolah di TK PGRI Desa Gintung, bahwa pada waktu itu tanggal 3 Agustus 2025 beberapa wali murid pernah mendatangi rumah oknum kepala sekolah, namun belum ditemui. para wali murid terus berupaya meminta uang tabungan agar segera dikembalikan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk ketidakpuasan atas janji janji manis oknum kepala sekolah yang akan membagikan uang tabungan, kurang lebihnya senilai 96 juta rupiah milik siswanya.
Dikatakan beberapa wali murid, Seharusnya pada bulan Juni uang tabungan sudah dibagikan namun hingga bulan Agustus 2025 belum juga ada titik terang karena oknum kepala sekolah di duga sengaja menghindar. Tentunya sejumlah wali murid menuntut uang tabungan yang seharusnya sudah di bagikan namun sejumlah wali murid harus menelan kekecewaan.
Pastinya para wali murid yang kini merasakan kekecewaan atas tindakan oknum kepala sekolah baik secara materi mau pun mental, terkait dana tabungan anak-anak mereka yang tidak kunjung dikembalikan sehingga diduga TK PGRI Gintung Tengah tidak ada pendaftaran siswa baru karena hilang kepercayaan di mata masyarakat (Suhendara)