Dirinya mengungkapkan, dengan terbentuknya satuan tugas yang terdiri dari berbagai unsur tersebut diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam penyelenggaraan program makan bergizi gratis yang merupakan salah satu program prioritas guna mewujudkan Asta Cita.
“Harapannya, program mampu memberi dampak nyata bagi peningkatan gizi masyarakat,” tambah Deden.
Sementara itu, perwakilan BGN yang ditugaskan di Kabupaten Indramayu, Ayu Nabila, mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok sasaran, baik peserta didik maupun non-peserta didik seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024.
“Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program strategis Badan Gizi Nasional yang bertujuan untuk pemenuhan gizi dan peningkatan pengetahuan gizi sasaran peserta didik dan non-peserta didik dalam rangka mendukung terwujudnya generasi emas menuju Indonesia 2045,” ujarnya.
Untuk Kabupaten Indramayu sendiri, Ayu menjelaskan bahwa dengan perkiraan 33.500 penerima manfaat, diproyeksikan perlunya 134 titik dapur yang tersebar di berbagai wilayah untuk memenuhi kebutuhan program makan bergizi gratis.
“Saat ini sudah ada 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berjalan. Selain itu, 15 SPPG lainnya tengah menunggu proses pencairan dana operasional, dan sekitar 80 hingga 90 SPPG lainnya masih dalam tahap persiapan,” jelasnya.
Ayu juga berharap kolaborasi dan komitmen lintas sektor tersebut dapat terus ditingkatkan.
“Kami optimistis dengan dukungan penuh dari Pemkab Indramayu, program ini bisa dijalankan secara berkelanjutan dan memberi manfaat besar bagi peningkatan kualitas gizi masyarakat,” pungkasnya.
(Diskominfo Indramayu)
Penulis: Fikri
Editor: Aa Deni