Bachrun, Ketua FPPJ, menambahkan bahwa pedagang sebelumnya sudah pernah direlokasi ke Jalan Ki Hajar Dewantara yang sepi pembeli, sehingga mereka enggan dipindahkan lagi. “Para pembeli nanti tidak bisa menemukan kios kami. Di lokasi sekarang saja sudah tidak nyaman dan sepi, apalagi jika pindah ke pasar darurat baru yang letaknya lebih masuk ke dalam, kemungkinan sepinya lebih besar lagi,” katanya.
Sementara itu, perwakilan pedagang perempuan, Nona Legian, meminta agar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, turun langsung untuk menyelesaikan persoalan ini dan memberikan solusi yang adil bagi para pedagang. (REDAKSI)