Kapten Inf Subagyo menilai kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sarana mempererat tali silaturahmi antarwarga.
“Tradisi seperti ini adalah warisan leluhur yang harus dijaga. Selain menjadi daya tarik wisata, kegiatan ini juga memperkuat identitas dan kebanggaan masyarakat Talaga,” ujarnya.
Prosesi Nyiramken Pusaka dilakukan dengan khidmat, disaksikan ratusan pasang mata yang memadati halaman museum. Tak hanya warga lokal, sejumlah wisatawan dari luar daerah turut hadir untuk mengabadikan momen bersejarah ini.
Dengan semangat kebersamaan, Nyiramken Pusaka Talaga Manggung 2025 menjadi bukti bahwa kekayaan budaya Majalengka masih hidup dan berkembang di tengah modernisasi. (Pendim_0617/Vicky)