Karenanya, Bupati Dian berharap dukungan dari pemerintah pusat, agar kebijakan kepegawaian benar-benar memperkuat kapasitas penyuluhan, bukan sekadar memindahkan kewenangan administratif.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Dian pamer surplus beras di Kuningan. Ia menyampaikan bahwa Kuningan memiliki 26.016 hektare luas baku sawah. Dan pada tahun 2024, para petani menghasilkan 352.511 ton produksi gabah kering giling dengan hasil 225.995 ton beras.
“Kebutuhan kami hanya 132.925 ton, karenanya Kabupaten Kuningan sebagai salah satu daerah yang menyumbang surplus beras 93.070 ton untuk nasional” Ujar Dian bangga.
Untuk menunjang suprlus beras ditahun berikutnya, Bupati Dian menyampaikan bahwa ia telah menggulirkan program-program strategis, antara lain: BERNAS (benih untuk rakyat meningkatkan produktivitas), BANG PUPUK (bantuan gapoktan untuk penebusan pupuk), GPM PADARINGAN (gerakan pangan murah untuk kendalikan inflasi), TAMAN MASAGI (tanam di halaman mitra sinergi jaga inflasi) dan DESA B2SA (beragam, bergizi, seimbang, dan aman).
Terakhir, Bupati Dian mengajak semua peserta serta seluruh masyarakat agar menegaskan bahwa pertanian bukan profesi yang ditinggalkan, melainkan profesi masa depan.
“Mari ubah stigma lama — bertani bukan sekadar kerja fisik, tapi kerja cerdas, kerja mulia, kerja strategis bagi bangsa” Tutup Dian. (Heryanto)