Fokus APBN 2026
Dalam kesempatan itu, Presiden juga memaparkan rancangan APBN 2026 dengan total belanja negara mencapai Rp3.786,5 triliun atau naik 7,3 persen dari tahun sebelumnya. Target pendapatan negara ditingkatkan 9,8 persen, sementara defisit diupayakan tetap terkendali di angka 2,48 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Prabowo menegaskan pemerintah menargetkan tercapainya anggaran seimbang pada 2027–2028. Beberapa program prioritas dalam APBN 2026 antara lain Program Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai Rp335 triliun untuk 83 juta penerima manfaat, transisi energi menuju energi bersih, serta modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.
Pesan Politik dan Harapan
Pidato kenegaraan kali ini dinilai sebagai salah satu momen penting yang memperlihatkan arah politik dan pemerintahan Prabowo ke depan. Melalui jargon “serakahnomics” dan penegasan perang melawan korupsi, Prabowo ingin menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat kecil sekaligus memberikan peringatan keras kepada elit ekonomi dan pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan.
“Kita ingin mewariskan negara yang bersih, kuat, dan berdaulat bagi generasi mendatang. Kita tidak boleh takut melawan ketidakadilan dan kerakusan,” pungkas Presiden.
Pidato kenegaraan tersebut mendapat perhatian luas publik, tidak hanya di kalangan politisi, tetapi juga masyarakat umum yang menaruh harapan besar pada komitmen pemerintah dalam menciptakan tata kelola negara yang lebih bersih, adil, dan berpihak kepada rakyat. ***