Perkembangan dan Popularitas
Di Majalengka, Seni Kuda Renggong telah menjadi daya tarik utama. Setiap tahun, berbagai festival budaya menghadirkan pertunjukan ini, bahkan dijadikan agenda pariwisata oleh pemerintah daerah.
Pada era modern, Kuda Renggong tidak hanya terbatas pada hajatan rakyat, tetapi juga sering tampil dalam:
- Festival tingkat provinsi Jawa Barat
- Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta
- Event internasional, seperti pertunjukan seni di Malaysia dan Singapura yang pernah mengundang kelompok Kuda Renggong Majalengka.
Kehadiran Kuda Renggong di panggung internasional menjadi bukti bahwa kesenian tradisional ini mampu bersaing dengan budaya global, sekaligus memperkenalkan identitas Indonesia ke mata dunia.
Tantangan Pelestarian
Meski populer, Seni Kuda Renggong menghadapi sejumlah tantangan:
- Regenerasi Pelatih dan Pemain – Tidak semua generasi muda berminat menjadi pelatih kuda atau penabuh gamelan.
- Biaya Perawatan Kuda – Merawat kuda memerlukan biaya besar, mulai dari pakan, pelatihan, hingga kesehatan.
- Kompetisi dengan Hiburan Modern – Masuknya hiburan digital dan konser musik modern kadang membuat kesenian tradisional kurang diminati.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah daerah bersama komunitas budaya melakukan berbagai langkah, seperti menggelar festival tahunan Kuda Renggong, memberikan pelatihan kepada generasi muda, serta memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kesenian ini secara global.
Kuda Renggong sebagai Daya Tarik Pariwisata Majalengka
Dengan segala keunikannya, Kuda Renggong kini menjadi daya tarik wisata budaya Majalengka. Wisatawan domestik maupun mancanegara datang untuk menyaksikan pertunjukan langsung. Bahkan, beberapa desa wisata di Majalengka menjadikan Kuda Renggong sebagai paket atraksi unggulan.
Hal ini tentu berdampak positif pada perekonomian lokal. Para pemilik kuda, seniman pengiring, penjual makanan, hingga pengrajin kostum ikut merasakan manfaat ekonomi dari terselenggaranya pertunjukan. Dengan demikian, Seni Kuda Renggong bukan hanya warisan budaya, tetapi juga motor penggerak ekonomi kreatif masyarakat Majalengka.
Seni Kuda Renggong Majalengka adalah perpaduan seni, budaya, dan kearifan lokal yang telah hidup ratusan tahun. Dari prosesi khitanan sederhana, ia berkembang menjadi pertunjukan rakyat megah yang kini mendunia. Filosofi yang terkandung di dalamnya mengajarkan tentang kedewasaan, kekuatan, keindahan, serta kebersamaan.
Melalui upaya pelestarian yang konsisten, Kuda Renggong bukan hanya menjadi identitas Majalengka, tetapi juga ikon budaya Nusantara yang memperkaya khazanah seni pertunjukan dunia. Dengan demikian, Seni Kuda Renggong bukan sekadar atraksi, melainkan warisan abadi yang membanggakan Indonesia di mata dunia. ***
Daftar Pustaka:
-
Ekadjati, Edi S. Kebudayaan Sunda: Suatu Tinjauan Sejarah. Bandung: Pustaka Jaya, 1995.
-
Koentjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan, 2009.
-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Warisan Budaya Takbenda: Kuda Renggong. wbtb.kemdikbud.go.id
-
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang–Majalengka. Kuda Renggong: Identitas Budaya Sunda.