“Hari Jadi Kuningan adalah milik kita semua, baik yang tinggal di kampung halaman maupun yang merantau jauh dari tanah leluhur. Kita ingin memastikan bahwa perayaan ini kelak bisa dihadiri, dirasakan, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh pituin Kuningan di mana pun mereka berada,” ungkapnya dengan penuh haru.
Bupati juga menegaskan bahwa pemerintah hadir bukan hanya sebagai pengambil kebijakan, tetapi sebagai pengayom dan sahabat masyarakat. Ia berkomitmen untuk terus berdiri di barisan terdepan, menjaga ketenteraman dan merawat harapan rakyat.
“Saya ingin masyarakat merasakan bahwa pemerintah selalu dekat, hadir di tengah-tengah mereka. Kita ingin rakyat tenang, damai, dan bangga menjadi bagian dari Kuningan. Karena sejatinya, kekuatan Kuningan ada di hati rakyatnya,” ujarnya.
Sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan, pada Senin besok Pemerintah Kabupaten Kuningan tetap akan melaksanakan apel pagi dan pemberian santunan bagi para pengemudi ojek online (ojol) serta fakir miskin dhuafa. Langkah ini diambil untuk menegaskan bahwa di tengah suasana Hari Jadi, pemerintah tidak pernah abai pada rakyat kecil yang membutuhkan perhatian.
Dengan penuh keyakinan, Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan penundaan ini sebagai ruang kontemplasi, memperkuat doa dan tekad bersama. Ia berharap perayaan Hari Jadi Kuningan ke-527 nantinya benar-benar menjadi momentum yang sakral, bersejarah, dan menguatkan ikatan antara rakyat dengan pemimpinnya.
“Mari kita jadikan penundaan ini bukan sebagai penghalang, melainkan sebagai doa dan ikhtiar agar peringatan Hari Jadi Kuningan ke-527 dapat berlangsung dalam suasana yang lebih indah, lebih bermakna, dan lebih bersejarah. Dengan persatuan, InsyaAllah Kuningan akan terus melesat: Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh. Saya akan selalu berdiri bersama masyarakat, bekerja untuk rakyat, dan mencintai Kuningan sepenuh hati,” pungkas Bupati.(HERYANTO)