ELTV SATU ||| Jakarta – Aksi unjuk rasa sejumlah aliansi masyarakat di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (25/8), berakhir ricuh setelah aparat kepolisian menghadang pergerakan massa.
Sejak pagi, ratusan demonstran berkumpul dan menggelar aksi dengan tajuk “DPR Gagal Menjalankan Mandat Konstitusi”. Massa menilai para wakil rakyat tidak mampu merepresentasikan kepentingan rakyat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam pernyataannya, massa menyoroti sejumlah regulasi yang dianggap merugikan rakyat, seperti UU TNI yang dinilai mengancam supremasi sipil, serta rencana pengesahan RUU Polri, RUU Penyiaran, RUU KUHAP, dan RUU Agraria.
Dalam siaran persnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unindra menilai DPR telah gagal menjalankan mandat konstitusi. Mereka menyebut berbagai kebijakan kontroversial dan kebuntuan legislasi memperlihatkan DPR tidak lagi berpihak pada kepentingan rakyat.
“Di tengah kesengsaraan rakyat DPR yang seharusnya menjadi wakil rakyat justru terus melahirkan kebijakan yang jauh dari kepentingan publik, sementara berbagai undang-undang pro rakyat yang mendesak justru diabaikan,” tulis BEM Unindra dalam siaran pers yang dibagikan saat orasi di depan gedung DPR siang ini.

Kericuhan pecah ketika peserta aksi mencoba mendekat ke gerbang utama DPR, namun dihadang aparat kepolisian. Adu dorong pun tak terelakkan hingga situasi sempat memanas. Beberapa demonstran dilaporkan mengalami luka ringan, sementara aparat mengamankan sejumlah peserta aksi untuk dimintai keterangan.




 
									








