
Menurut Siti Farida, panen budidaya ikan lele di Kebonbaru menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, dan pencegahan stunting dapat diwujudkan melalui langkah-langkah sederhana di tingkat lokal.
“Dengan kreativitas, semangat gotong royong, dan ketekunan para ibu kader PKK, kita melihat bagaimana halaman rumah bisa diubah menjadi lahan produktif. Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, kesungguhan hati, dan kerja sama antarwarga,” jelasnya.
Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen mendukung penuh inisiatif serupa melalui pembinaan teknis, bantuan sarana, serta pendampingan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan mendorong kelurahan lain untuk meniru kegiatan serupa guna memperkuat ketahanan pangan sekaligus menekan angka stunting.
“Jangan berhenti berinovasi. Teruslah belajar dan berbagi pengetahuan dengan warga lain. Lahan-lahan produktif ini bisa menjadi pusat pemberdayaan yang nyata. Semoga panen hari ini membawa manfaat dan menjadi simbol keberhasilan bersama,” pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Kebonbaru, Sufi Pelangi Jiwa, menuturkan bahwa meski skala budidaya masih kecil, dampaknya sudah terasa signifikan.
“Panen ikan lele bisa mencapai 40 kilogram. Sekitar 30 persen hasil panen disalurkan untuk anak-anak melalui posyandu sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting, sedangkan sisanya dijual ke masyarakat dan kader PKK. Pakan yang digunakan pun premium sehingga kualitas ikan tetap terjaga,” jelasnya.
Sufi menambahkan, budidaya ikan lele tidak hanya memberikan manfaat gizi melalui asupan protein, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi warga.
“Warga dan kader PKK yang terlibat dapat memanfaatkan hasil panen untuk menambah penghasilan keluarga sekaligus menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya. (***)


















