ELTV SATU ||| CIREBON – Warga Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, kembali menggelar tradisi tahunan Ngunjung Buyut Nyimas Jemaras yang berlangsung selama enam hari berturut-turut, mulai 9 hingga 14 Oktober 2025. Kegiatan budaya tersebut dipusatkan di Situs Nyimas Gede Jemaras dan melibatkan sejumlah situs buyut lainnya, seperti Buyut Jombang, Buyut Kentru, Buyut Ki Pekilan, Buyut Maja, Buyut Warung Bata, serta Buyut Ki Murti.
Antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi. Tidak hanya warga setempat, namun juga para perantau asal Jemaras yang kini tinggal di berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, Sumedang, Karawang, Bekasi, hingga Indramayu. Mereka turut memberikan dukungan, baik berupa bantuan materi maupun tenaga.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, panitia juga menyalurkan santunan kepada 197 anak yatim, sebagai wujud kepedulian sosial sekaligus doa bersama untuk keberkahan dan keselamatan desa.
Tokoh masyarakat sekaligus seniman Jemaras, Satura, menyampaikan bahwa seluruh kegiatan dibiayai secara swadaya oleh masyarakat dengan total anggaran sekitar Rp450 juta. Menurutnya, inti dari tradisi ngunjung adalah mendoakan para leluhur sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan asal-usul desa.
“Acara ini untuk mengingatkan agar kita tidak melupakan sejarah dan para leluhur. Alhamdulillah, masyarakat, baik yang di perantauan maupun di kampung, sangat antusias. Kehadiran para seniman Jemaras juga ikut memeriahkan suasana,” ujar Satura, Senin (13/10/2025).
Tradisi Ngunjung Buyut Nyimas Jemaras bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga, menghidupkan semangat gotong royong, serta menumbuhkan kecintaan terhadap warisan leluhur yang menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Desa Jemaras Kidul.