Scroll ke bawah
banner 325x300
banner 160x600
banner 160x600
Example 728x250
Lifestyle & Hiburan

Ke Mana Perginya Cinta di Usia Senja? Iya Ada Namun Berubah Bentuk

27
×

Ke Mana Perginya Cinta di Usia Senja? Iya Ada Namun Berubah Bentuk

Sebarkan artikel ini
Example 728x250

ELTV SATU ||| Banyak pasangan kerap merasakan bahwa cinta mereka seakan memudar ketika memasuki usia senja. Rasa yang dahulu begitu hangat dan penuh gejolak perlahan berubah menjadi sesuatu yang lebih tenang, bahkan kadang terasa dingin. Pertanyaannya: apakah cinta itu benar-benar hilang, ataukah hanya berganti wajah?

Cinta Tidak Hilang, Hanya Berubah

Cinta sejatinya tidak pernah benar-benar sirna. Ia hanya bertransformasi. Jika pada masa muda cinta hadir dalam bentuk rindu, gelora, dan rayuan, maka di usia lanjut cinta lebih banyak tampil sebagai ketenangan, kesetiaan, dan kasih sayang tanpa syarat. Perubahan ini seringkali disalahpahami sebagai hilangnya cinta, padahal justru itulah bentuk cinta yang paling matang.

Pasang Iklan Disini Scroll ke Bawah
idth="300"
Scroll ke Bawah

Dari Kata Menjadi Perbuatan

Perbedaan paling nyata terlihat pada cara cinta diekspresikan. Jika dulu cinta rajin diucapkan lewat kata-kata manis atau janji, maka di usia senja ia hadir melalui perbuatan sederhana: mengingatkan pasangan untuk menjaga kesehatan, menyiapkan kebutuhan sehari-hari, atau sekadar menemani dalam diam. Inilah wujud cinta yang lebih tulus, karena tidak lagi bergantung pada ekspresi lahiriah semata.

Baca Juga :  Dewa 19 Gelar Konser 30 Tahun Perjalanan Musik di Jakarta

Mengapa Terasa Hilang?

Perasaan seolah cinta sirna sering muncul karena beberapa hal: rutinitas yang monoton, komunikasi yang berkurang, perubahan fisik dan psikis akibat usia, atau fokus yang lebih banyak tercurah pada anak dan cucu. Semua itu membuat cinta seolah redup, padahal sesungguhnya ia hanya berdiam dalam bentuk lain yang lebih dalam.

Baca Juga :  Etern Street Coffee, Tempat Nongkrong Favorit di Jalan Bahagia Cirebon

Cinta yang Dewasa

Cinta di usia senja adalah cinta yang telah melewati berbagai ujian. Ia mungkin tidak lagi membakar, tetapi justru mampu menghangatkan. Ia mungkin tidak lagi banyak bicara, tetapi mampu setia menemani. Ia mungkin tidak lagi penuh gairah, tetapi lebih tulus dan murni.

Maka, ketika seseorang bertanya “ke mana perginya cinta?”, jawabannya sederhana: cinta tidak pergi ke mana pun. Ia tetap ada, hanya saja ia telah bertransformasi menjadi cinta yang dewasa—cinta yang tidak lagi membutuhkan banyak kata, tetapi tetap setia dalam perbuatan kecil sehari-hari.

Example 728x250
banner 200x800
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250

Jangan Copy Paste Tanpa Izin