Scroll ke bawah
banner 325x300
banner 160x600
banner 160x600
Example 728x250
NewsPemerintahPendidikan

Jangan Takut Gagal Demi Meraih Harapan

25
×

Jangan Takut Gagal Demi Meraih Harapan

Sebarkan artikel ini
Example 728x250

“Kita harus berpikir jauh ke depan terutama untuk masa depan anak-anak kita. Bahwa masalah pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan, sehingga harus dipikirkan sejak dini. Artinya, pendidikan itu jembatan emas antara dunia yang sekarang kita jalani dengan dunia yang kita impikan di waktu yang akan datang,” ujar Bupati Dian saat membuka acara peringatan Hardiknas di Kabupaten Kuningan, Kamis (2/5/2025).

Bupati kembali menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya soal belajar di kelas, tetapi juga tentang harapan, perjuangan, dan keyakinan bahwa setiap insan harus terus bergerak dan bertumbuh menjadi lebih mulia. Menurutnya, masa depan tidak bisa dibangun secara individual. “Masa depan hanya akan tercipta jika kita siap berkolaborasi. Setiap hati, setiap tangan harus bersedia berpartisipasi,” jelasnya.

Pasang Iklan Disini
Example 300x600
Pasang Iklan Disini

Kepada para siswa, Bupati berpesan agar mereka tidak takut bermimpi besar. Dengan pendidikan, kalian telah diberi sayap untuk terbang mengejar impian. Jangan takut gagal. Bangkit setiap kalian jatuh, insya Allah kalian akan sampai pada harapan. Bupati juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru. Ia menyebut para pendidik sebagai pelita dalam gelap dan pondasi masa depan Kuningan. “Teruslah menjadi cahaya dalam gelap. Jangan padam di tengah tantangan. Pengabdian Bapak Ibu adalah impian yang kita bangun bersama untuk Kuningan yang lebih baik,” ungkapnya.

Sementara itu Menteri Pendidikan Menengah dan Dasar (Kemendikdasmen) Abdul Mu’ti, menyampaikan sambutan yang dibacakan Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, bahwa pada hakikatnya pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Secara individual, pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pendidikan (homo educandum) yang dengannya manusia menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan.

Baca Juga :  Terjadinya Kebakaran Kios di Rajagaluh Kab.Majalengka Hanguskan 16 Kios, Kerugian diperkirakan Capai Rp500 Juta

Dikatakannya, sebagaimana disebutkan dalam Asta Cita keempat, Presiden Prabowo berkomitmen membangun sumber daya manusia yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur. “Melalui pendidikan, Presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan.

Presiden bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, serta kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan,” katanya.

Dengan cara demikian, guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban. Para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid. Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur.

Menurutnya, secara pedagogis, dalam rangka membentuk karakter, Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Pendidikan karakter pada tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak diluncurkan Album Kicau yang berisi lagu anak-anak.

Baca Juga :  Banjir Rendam Perum Alam Jaya, Belasan Rumah Terdampak di Gandasari Majalengka

Bupati kembali menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya soal belajar di kelas, tetapi juga tentang harapan, perjuangan, dan keyakinan bahwa setiap insan harus terus bergerak dan bertumbuh menjadi lebih mulia. Menurutnya, masa depan tidak bisa dibangun secara individual. “Masa depan hanya akan tercipta jika kita siap berkolaborasi. Setiap hati, setiap tangan harus bersedia berpartisipasi,” jelasnya.

Kepada para siswa, Bupati berpesan agar mereka tidak takut bermimpi besar. Dengan pendidikan, kalian telah diberi sayap untuk terbang mengejar impian. Jangan takut gagal. Bangkit setiap kalian jatuh, insya Allah kalian akan sampai pada harapan.

Bupati juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru. Ia menyebut para pendidik sebagai pelita dalam gelap dan pondasi masa depan Kuningan. “Teruslah menjadi cahaya dalam gelap. Jangan padam di tengah tantangan. Pengabdian Bapak Ibu adalah impian yang kita bangun bersama untuk Kuningan yang lebih baik,” ungkapnya.

Sementara itu Menteri Pendidikan Menengah dan Dasar (Kemendikdasmen) Abdul Mu’ti, menyampaikan sambutan yang dibacakan Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, bahwa pada hakikatnya pendidikan adalah proses membangun kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Secara individual, pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan fitrah manusia sebagai makhluk pendidikan (homo educandum) yang dengannya manusia menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan.

Baca Juga :  Kuningan Raih Penghargaan Pembangunan Daerah(PPD)Tingkat Provinsi

Dikatakannya, sebagaimana disebutkan dalam Asta Cita keempat, Presiden Prabowo berkomitmen membangun sumber daya manusia yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur. “Melalui pendidikan, Presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan.

Presiden bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, serta kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan,” katanya.

Dengan cara demikian, guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban. Para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid. Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur.

Menurutnya, secara pedagogis, dalam rangka membentuk karakter, Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Pendidikan karakter pada tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak diluncurkan Album Kicau yang berisi lagu anak-anak. Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional mari kita saling bergandeng tangan, bahu membahu, dan bergotong royong mewujudkan “Pendidikan Bermutu untuk Semua”. (Heryanto)

Example 728x250
banner 200x800
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250