“Dalam hal ini pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan almarhum dari sekolah. Pihak sekolah selalu mengedepankan toleransi dan tabayyun dalam menyelesaikan anak-anak yang bermasalah di sekolah, baik antara siswa, orangtua dan sekolah,” ujar Tobroni.
Asep menambahkan, anak-anak yang bermasalah tentu selalu melalui beberapa tahapan penyelesaian. Mulai dari pemanggilan orangtua, memberikan peringatan sampai tiga kali bila terus menerus melanggar tata tertib sekolah. Dan upaya terakhir, jika sama sekali sudah tidak bisa dibina, baru siswa tersebut dikembalikan kepada orangtuanya.
Pihak sekolah berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Menurut Tobroni, pendidikan tidak hanya didapat di sekolah, melainkan juga di lingkungan di mana siswa tinggal. Terutama dan yang paling penting adalah pendidikan di dalam keluarga. Sehingga akhlak baik anak-anak akan terbentuk sesuai harapan kita bersama.Tobroni berharap orangtua almarhum ikhlas dan tabah atas kepergian almarhum. ***