Salah satu alasan utama penundaan ini adalah adanya potensi kerawanan keamanan yang semakin besar, mengingat Karnaval Budaya melibatkan massa dalam jumlah besar, baik peserta maupun penonton, sehingga akan sulit dikendalikan apabila terjadi insiden. Selain itu, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Bapak Tito Karnavian, telah menghimbau pemerintah daerah untuk sementara menghindari kegiatan yang bersifat seremonial, hiburan, gelaran musik, atau kegiatan lain yang berpotensi mengundang kerumunan massa dalam situasi yang belum sepenuhnya stabil.
Bupati Kuningan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, khususnya peserta yang telah mempersiapkan diri untuk mengikuti Karnaval Budaya. Bupati memahami rasa kecewa yang mungkin timbul, namun berharap masyarakat dapat memaklumi kondisi ini demi kepentingan bersama.
“Pemerintah daerah tidak ingin mengambil risiko terhadap keamanan masyarakat. Kita harus mengantisipasi kemungkinan adanya provokator atau oknum tidak bertanggung jawab yang menyusup dalam kegiatan, memicu kericuhan, dan akhirnya merugikan keamanan serta citra penyelenggaraan Hari Jadi Kabupaten Kuningan,” ujar Bupati. Informasi resmi mengenai agenda pengganti akan diumumkan sesegera mungkin setelah kondisi keamanan daerah dinilai kondusif.
Pemerintah Kabupaten Kuningan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga suasana kondusif, saling menguatkan, dan menjadikan momentum Hari Jadi sebagai refleksi bersama untuk membangun Kabupaten Kuningan yang lebih maju, sejahtera, dan bermartabat. (HERYANTO)




 
							














